BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts

Rabu, 07 Oktober 2009




Ketika kita hendak membeli kamera digital, yang paling tepat seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk mengerti kamera mana yang paling cocok untuk sesuai dengan kebutuhan, maka mau tidak mau, sedikit banyak Anda harus memiliki pengetahuan tentang fitur-fitur yang ada pada kamera digital, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar.
Disini akan menjelaskan secara garis besar, dimulai dari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gambar, fungsi-fungsi dari beberapa spesifikasi kamera, dan fitur-fitur yang dirasa perlu untuk dipertimbangkan.



1. Sensor
Sensor merupakan salah satu komponen yang terpenting dan sangat mempengaruhi kualitas gambar. Sensor inilah yang bertugas untuk menangkap cahaya dari lensa sehingga akhirnya bisa menghasilkan gambar. Perlu juga diperhatikan adalah ukuran sensor dan kualitas sensornya. Sayang sekali untuk mengetahui kualitas sensor yang digunakan hampir tidak mungkin bagi orang awam, jadi yang bisa digunakan sebagai patokan hanyalah ukuran sensornya.
Semakin besar ukuran sensor akan semakin bagus kualitas gambarnya. Sensor adalah salah satu bagian dari kamera yang harganya mahal, sehingga tentunya semakin besar ukuran sensornya akan semakin mahal kameranya. Ukuran sensor yang sering digunakan adalah seperti gambar berikut ini.













2. Lensa
Kalau kita membeli kamera DSLR (kamera yang lensanya bisa diganti-ganti), faktor lensa sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar. Lensa yang bagus akan beda sekali hasil dan performanya dengan lensa yang pas-pasan. Tapi kalau Anda membeli kamera yang bukan DSLR (Digital Single Lens Reflector), baik kamera pocket ataupun kamera prosumer, faktor lensa ini boleh kita abaikan dan tidak perlu jadi bahan pertimbangan kita. Meskipun kamera tersebut menggunakan lensa Carl Zeiss, Leica, Schneider Kreuznach, dan lain sebagainya toh percuma saja karena produsen-produsen tersebut tetap harus menyesuaikan produknya dengan harga yang diminta.

Bila dilihat dari harga kamera yang berkisar antara 2-3 jutaan, maka besar untuk dipastikan produsen tadi hanya menggunakan lensa-lensa carl zeiss standar kebutuhan saja jadi bukan lensa dengan kualitas yang betul-betul top.

Lain halnya bila Anda menggunakan kamera DSLR. Saat Anda menggunakan lensa-lensa Leica atau Carl Zeiss, maka hasilnya akan meningkat secara significant, tapi tentu saja Anda harus merogoh kocek yang jauh lebih besar. Sebagai contoh, kalau menggunakan kamera Canon, bisa diketahui harga lensa jenis Canon 50 mm F1.4 kurang lebih 3 jutaan, sedangkan harga lensa Leica 50 mm F1.4 kurang lebih 30 juta.

3. Focal Length dan Zoom
Sebetulnya faktor ini adalah bagian dari lensa, tapi untuk bisa lebih fokus saat Anda memilih kamera-kamera pocket, maka dirasa faktor ini lebih baik bila dibahas terpisah. Focal Length inilah yang menentukan sudut pandang dari suatu lensa dan juga menentukan seberapa jauh suatu objek bisa kita dekatkan.

Satuan dari Focal length ini adalah mm. Misalnya 28-105 mm. Perlu diingat semakin Kecil angkanya, semakin lebar sudut pandangnya dan semakin jauh objeknya, semakin besar angkanya, semakin sempit sudut pandangnya dan semakin dekat objeknya.

Gambar di bawah ini menunjukkan perbedaan jarak dengan objek. Disini menunjukkan bahwa semakin besar focal length, kita bisa memotret objek yang jaraknya lebih jauh. Gambar B1 menggunakan lensa 70 mm, sedang gambar B2 menggunakan lensa 200mm.



















Focal length yang umum digunakan pada kamera pocket adalah 35-105 mm, 35-140 mm, 28-112 mm. Bila Anda menyukai foto pemandangan atau sering foto di ruangan yang sempit, sebaiknya mencari kamera yang memiliki lensa lebar, sekitar 28 mm. Kalau suka foto binatang atau foto-foto candid sebaiknya kita cari kamera yang memiliki focal length sampai 200 mm ke atas.

Mungkin bagi Anda yang masih awan dengan fitur optical zoom, maka ada baiknya Anda harus mengetahui dasar penghitungan optical zoom. Optical Zoom adalah rentang dari lensa. Misal lensa 28-112 mm, itu berarti optical zoomnya adalah 112 dibagi 28 = 4x optical zoom, kalau lensa 35-420 mm, itu berarti 420 dibagi 35 = 12x optical zoom.

Dengan pengertian ini, maka Anda tidak lagi gegabah dengan mengatakan bahwa kamera dengan optical zoom 12x akan lebih bagus dari kamera dengan optical zoom 4x. Itu semua tergantung kebutuhan.

Misalnya untuk contoh di atas, yaitu dengan menggunakan lensa 35-420 mm, kita akan nyaman sekali bila kita suka memfoto objek yang jaraknya jauh, maka Anda tidak perlu repot-repot mendekati objek, tapi cukup dengan menekan tombol zoom saja, maka lensa dari kamera lah yang akan maju, tapi bila berada di ruangan yang sempit, padahal kita hendak memfoto serombongan orang (misalnya 6 orang yang berdiri berjejer), mungkin sekali bahwa kamera kita tidak bisa mencakup ke enam objek tersebut, tapi kamera dengan lensa 28 mm akan sanggup melakukannya.

Digital Zoom adalah perbesaran objek secara software, secara kasar dapat kita katakan bahwa digital zoom ini adalah zoom boongan. Kenapa begitu ? Karena digital zoom akan mereduksi kualitas dari gambar, dan selain itu digital zoom masih dapat kita lakukan dengan menggunakan software komputer. Jadi digital zoom bukanlah point yang akan kita pakai dalam memilih kamera digital.
Tapi karena ketidaktahuan pemakai, para produsen sering menggunakan hal ini untuk menipu.

Sering kali kita lihat ada kamera dengan total zoom 40x, padahal sebenarnya optical zoomnya 4x dan digital zoomnya 10x, jadi kalau 4 kita kalikan dengan 10 akan jadi 40x. Hati-hatilah dengan produsen yang nakal.

Minggu, 02 Agustus 2009

LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL SOFTWARE SWISHMAX


Langkah-langkahnya yaitu:

1. double klik pada folder program SwishMax yang telah anda copy dari CD atau Flashdisk, ataupun yang telah anda copy dari computer lain.












2. akan muncul beberapa pilihan folder, Anda cukup meng-klik dua kali pada folder Setup SwishMax.











3. Setelah langkah tersebut Anda akan mendapatkan kotak dialog seperti berikut ini, lalu klik Next.













4. Kemudian Anda akan dihadapkan kembali dengan kotak dialog seperti gambar berikut, kemudian klik YES untuk mulai menginstal SWishMax2007.














5. Muncul Kotak dialog berikut. Anda klik NEXT













6. Tunggu beberapa saat. Langkah selanjutnya Anda klik CLOSE jika muncul kotak dialog berikut :













7. Selanjutnya Anda kembali ke folder SwishMax 2007 double klik-lah folder PATCH yang tersedia.











8. Klik Ganda pada SwishMAx Generic












9. Muncul tampilan berikut ini di layer, pilih SwishMax klik Select File








10. Anda cari program SwishMAx didalam folder Program File , pilih SwishMax –Klik Open.















11. Selajutnya Anda pilih SwishMax-Klik Open.















12. Muncul tampilan berikut . Kemudian Anda pilih SwishMax,Klik Patch








13. Muncul kotak dialog mirip dengan langkah berikutnya, di tahap ini Anda pilih SwishMax.exe. Klik Exit,maka secara otomatis computer Anda telah mempunyai Program SwishMax.







14. Untuk memastikan berhasil tidaknya proses penginstalan, Anda dapat mencoba membuka program SwishMax. Berikut merupakan lembar kerja SwishMax.


Minggu, 26 Juli 2009

Minggu, 14 Juni 2009

emoets12

Emoets,nama yang aku pilih wat judul blog aku....Kenapa?? Soalnya aku ngerasa lo aku tuch imoets banget...Wahahaha...heheheeee..ngiik..ngiik..
Di tambah lagi banyak orang yang ngomong lo aku tuch manis,makanya aku pede banget ngasih judul blog'ku "emoets"